a

Friday, 23 April 2010

Kembali kepada Tauhid

Mengimani Rububiyah Allah Subhanahu Wa Ta'ala
---------------------------------------

Mengimani sepenuhnya bahwa Dia-lah Robb satu-satunya, tiada sekutu dan tiada penolong bagi-Nya.

Robb adalah yang berhak menciptakan, memiliki serta memerintah. Jadi tidak ada Pencipta selain Allah, tidak ada pemilik selain Allah, dan tidak ada perintah selain perintah dari-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman:

"Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanya hak Allah. Mahasuci Allah, Robb semesta Allah." [Al A'raaf : 54]

"Hai manusia, sembahlah Robbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. Dia-lah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap. Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." [Al Baqarah: 21-22]

Orang-orang musyrik mengakui bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala adalah satu-satunya Robb, Pencipta, yang di tangan-Nya kekuasaan segala sesuatu. Mereka juga mengakui bahwa hanya Dia-lah yang dapat melindungi dan tidak ada yang dapat melindungi-Nya. Ini mengharuskan pengesaan uluhiyah (penghambaan), seperti mereka mengesakan rububiyah (ketuhanan) Allah.

"Katakanlah: "Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab, "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertaqwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala ssesuatu, sedang Dia melindungi, tetapi tidak ada yang dapat dililndungi dari (azab)-Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" [Al Mu'minuun: 84-89]

"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka akan menjawab, "Semuanya diciptakan oleh Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." [Az Zukhruf : 9]

"Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan mereka?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Maka bagaimanakah mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah)?" [Az-Zukhruf : 87]

"Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab, "Allah." Maka katakanlah: "Mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Robb kamu yang sebenarnya. Tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran)?" [Yunus: 31-32]






===



Benar-benar mengimani bahwa Dia-lah ilah yang benar dan satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Al-Ilah artinya "al ma'luh", yakni sesuatu yang disembah dengan penuh kecintaan serta pengagungan.

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." [Al Baqarah: 163]

"Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan demikian). Tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." [Ali Imran: 18]

"Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): 'Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut itu'." [An-Nahl : 36]

"Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya, 'Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang haq) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku'." [Al-Anbiya' : 25]

Setiap rasul dakwahnya tauhid uluhiyah. Sebagaimana yang diucapkan oleh Nabi Nuh, Hud, Shalih, Syu'aib, dan lain-lain:

"Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagi-mu selainNya." [Al-A'raf: 59, 65, 73, 85].

"Dan ingatlah Ibrahim, ketika ia berkata kepada kaumnya, 'Sembahlah olehmu Allah dan bertakwalah kepadaNya'." [Al-Ankabut : 16]

Dan diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam :

"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama'." [Az-Zumar : 11]

"Maka ketahuilah bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu...". [Muhammad : 19]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman tentang Lata, Uzza, dan Manat yang disebut sebagai Tuhan, namun tidak diberi hak uluhiyah.

"Itu tidak lain hanyalah nama-nama yang kamu dan bapak-bapak kamu mengada-adakannya; Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun untuk (menyembah)nya" [An Najm : 23]

"(Kuasa Allah) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah, Dia-lah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dia-lah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar." [Al Hajj : 62]

Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman tentang Nabi Yusuf yang berkata kepada dua temannya di penjara.

"Hai kedua temanku dalam penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa? Kamu tidak menyembah yang selain Allah, kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu" [Yususf : 40]

Oleh karena itu para rasul alaihimussalam berkata kepada kaum-kaumnya:

"Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertaqwa (kepada-Nya)?" [Al Mu'minuun : 32]


Orang-orang musyrik tetap saja mengingkarinya. Mereka masih saja mengambil tuhan selain Allah Subhanahu wa Ta'ala. Mereka menyembah meminta bantuan dan pertolongan kepada tuhan-tuhan itu dengan menyekutukan Allah.











Kembali kepada Tauhid (2 of 2)






...

Wednesday, 21 April 2010

Monday, 19 April 2010

ramai yang tidak mengamalkan isi kandungan Al-Quran

source


Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

Al-Quran adalah Kalamullah yang Qadim, sebaik-baik di dunia mahupun di akhirat. Orang yang meninggalkannya kerana sombong, maka Allah SWT menghancurkannya. Barangsiapa mencari petunjuk selain Al-Quran , maka Allah SWT menyesatkannya.

Menghafaz Al-Quran fardhu kifayah ke atas umat dan haram meluputkan bilangan ayatnya yang tersedia serta juga jangan sekali-kali mengubah dan menyelewengkan ayat-ayatnya. Jika sudah menghafaznya lalu lupa, maka berdosa. Begitu juga mengajar Al-Quran adalah merupakan fardhu kifayah yang sebaik-baik taqarrub kepada Allah dan sebaik-baik amal soleh. Di dalam satu hadith soheh dari Rasulillah SAW yang bermaksud ; ["sebaik-baik kamu orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya"]

Imam At-Tarmizi meriwayatkan dari mengatakan Abi Sa'id Al-Khudri sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: ["Firman Ar-Rabb (Allah SWT) 'Azzawajalla": "Barangsiapa yang menyibukkan diri dengan Al-Quran kerana mengingatiKu dan kerana meminta padaku, nescaya Aku akan berikan selebih-lebih baik daripada semua orang yang meminta padaKu. Dan kelebihan Kalam Allah itu ke atas semua Kalam seperti kelebihan Allah ke atas makhlukNya"].

Oleh kerana itu, barangsiapa dikurniakan Al-Quran, maka dia dikurniakan selebih-lebih baik nikmat dan ajalnya. Adalah merupakan paling layak dengan keselamatan yang sedikit pun tiada kecacatan dan sentiasa menerangi manusia. Padahal rasa hasad (dengki dan cemburu seseorang itu) akan orang yang diberikan nikmat harta, lalu di menginfakkan pada jalan Allah. Kebenaran bagi sabda Nabi SAW: ["Tiada rasa hasad (dengki) kecuali pada dua perkara:iaitu seseorang yang Allah berikan Al-Quran, lalu dia mendirikan (membaca) ketika malam dan siang: (seterusnya yang kedua) seoran yang Allah berikan harta, lalu dia meninfakkan ketika malam dan siang"].

Imam At-Tarmizi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad meriwayatkan daripada satu hadith yang bermaksud: ["Barangsiapa membaca Al-Quran, lalu menzahirkannya (menyatakannya), dan dia menghalalkan yang dihalalkan serta mengharamkan yang diharamkan, nescaya Allah masukkannya ke Syurga, dan juga dia boleh memberikan syafaat pada 10 ahli keluarganya yang ditimpa neraka"].

As-Syaikhan meriwayatkan dari Nabi SAW yang bahawasanya beliau bersabda: [" perumpamaan orang beriman yan membaca Al-Quran seumpama sebiji buah yang sejenis dengan limau yang baik rasanya dan baunya juga baik. Perumpamaan orang beriman yang tidak membaca Al-Quran seumpama buah tamar yang baik rasanya dan tiada kedapatan baunya. Perumpamaan orang keji yang membaca Al-Quran seumpama tumbuh-tumbuhan yang harum baunya, tetapi baik baunya dan makananya basi. (Dan akhir sekali) bagi perumpamaan oran keji yang tidak membaca Al-Quran seumpama labu pahit yang basi makanannya dan tidak terkedapatan baunya"].



Dan sabdanya lagi: ["Barangsiapa yang telah membaca Al-Quran satu huruf daripada Kitab Allah, maka baginya satu ganjaran pahala. Dan satu ganjaran menyamai 10 bandingan. Tidak aku katakana alif, lam, mim itu satu huruf; akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf"]-Riwayat Imam At-Tarmizi dan beliaumengatakan hadith ini Hasan Soheh.

Dan sabdanya lagi: ["Dikatakan bagi yang membaca Al-Quran, nescaya bacalah, lembutkan bacaanmu dan bacalah dengan tertil (elok dan betul), sebagaimana engkau tertilkan (elokkan dan betulkan) di dunia, maka bahawasanya martabat di sisi akhir ayat yang engkau membacanya].

Nabi SAW sentiasa memberi ransangan yang dhaif (lemah) bacaannya. Baginda suka mengubatinya dan mengira juga 2 ganjaran pahala. Satu ganjaran pahala bagi yang dia mencubanya dan payah membacanya. Satu ganjaran lagi adalah kerana dia membaca. Maka sabda baginda: ["Bagi yang mahir dengan Al-Quran beserta 1 pelayaran yang semulia-mulianya lagi sebaik-baiknya. Dan bagi orang yang membaca Al-Quran serta gagap yang dia itu menerima kepayahan, nescaya baginya 2 ganjaran pahala]-{Riwayat Syaikhan}.

Kelebihan juga bacaan Al-Quran bagi orang yang membanyakkan tempat agar ada kebaikan pada tempat-tempat tersebut. Dimana sabda Nabi SAW: [Rumah yang dibaca padanya Al-Quran, nescaya keluar melihat bagi ahli langit sebagaimana keluar melihat bagi ahli bintang bagi ahli bumi]. Ia diriwayatka oleh Imam Baihaqi daripada hadith 'Aesyah RA dan diriwwayatkan oleh daripada hadith Anas RA: [Terangilah rumah-rumah kamu dengan sembahyang dan membaca Al-Quran].

Riwayat oleh Al-Bizdar daripada hadith Anas: [Bahawasanya rumah yang dibaca padanya Al-Quran banyak kebaikannya, dan rumah yang tidak dibaca padanya, nescaya kurang baiknya].

Beberapa dalil yang dapat saya pertonjolkan di sini memberi makna yang amat luas buat kita semua. Al-Quran ini bukan sekadar dibaca, tetapi perlu diamalkan kehendak ayat yang dibaca. Dengan ini, memahami isi kandungan Al-Quran tersebut untuk direalisasikan dan dipraktikalkan adalah juga menjadi tuntutan. Kalau hanya dibaca sudah tentu banyak kelebihan yang dapat sebagaimana dalil yang saya nyatakan tadi. Jadi apatah lagi kita memahami, mengkaji dan direalisasikan maknanya secara praktikal.

Perlu diingat akhir zaman ini ramai golongan umat Islam yang membaca Al-Quran, tetapi ramai yang tidak mengamalkan isi kandungan Al-Quran itu sendiri. Apapun kita perlu sentiasa mendampingi para 'Alim Ulama' supaya kita dapat memahami dengan lebih jelas ajaran Islam itu sendiri dengan adanya sumber rujukan utama bagi umat Islam ini iaitu Al-Quran. Kalau tidak dapat berdamping selalu dengan ulama pun cukuplah dengan mengambil intipati hasil karya para Ulama' ini. Ibarat satu pepatah daripada Imam Hassan Al-Basri: Jikalau tidak kerana Ulama' nescaya jadilah manusia umpama binatang. Dari itu, saya harap semua pihak baik apapun kerjanya, samada ahli sains, jurutera, ahli kaji bintang, atau apa-apapun mestilah berpaksikan untuk menuju dan mencari keredhaan Allah SWT. Dan untuk mencari keredhaan Allah itu mestilah dengan jalan apa yang Rasulullah SAW bawakan dengan bersama mukjizatnya yang paling besar iaitu Al-Quranul Karim. Wa'allahu'alam.
Related Posts with Thumbnails