a

Monday 28 March 2011

usrah : Beriman pada Allah

Kajian Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah

Hadits ke-109

“Tidaklah perbandingan besar tujuh langit dengan al-Kursi melainkan seperti cincin di atas padang pasir. Dan Kebesaran Al-Arsy dibandingkan Al-Kursi seperti padang pasir itu dengan cincin tersebut”


Kajian Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahihah

Hadits ke-109

“Tidaklah perbandingan besar tujuh langit dengan al-Kursi melainkan seperti cincin di atas padang pasir. Dan Kebesaran Al-Arsy dibandingkan Al-Kursi seperti padang pasir itu dengan cincin tersebut”


http://abuabdilbarr.wordpress.com/2010/08/25/apa-mahluk-terbesar-jawabnya-arsy-alloh/#more-474



Allah hu akhbar


Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini adalah:

1. Perbandingan besar antara Kursi dengan tujuh langit itu seperti padang pasir dengan sebuah cincin.

Subhanalloh tujuh langit yang tidak bisa kita bayangkan besarnya, tujuh langit yang mencakup isinya yaitu apa-apa yang di dalamnya berupa bumi, matahari, bintang-bintang dan lain sebagianya saja kalau dibandingkan Kursi Alloh Azza wa jalla seperti sebuah cincin di atas padang pasir. Sungguh kalau kita melemparkan sebuah cincin di atas padang pasir atau hamparan tanah lapang yang luas maka akan kita ketahui begitu sangat kecil cincin tersebut karena kita melihat begitu luas hamparan padang pasir tersebut.

2. Perbandingan besar antara Arsy Alloh dengan kursi Alloh adalah seperti padang pasir dengan sebuah cincin.

Allohu akbar..Kursi Alloh yang begitu besar kalau dibandingkan ketujuh langit saja ternyata kalau dibandingkan dengan Arsy Alloh sangat kecil sebagaimana sebuah cincin dengan padang pasir.

3. Hadits ini menunjukkan bahwa Arsy Alloh adalah mahluk terbesar.

4. Hadits ini membantah orang-orang yang menakwilkan makna kursi dan Arsy Alloh dengan kekuasaan atau pun kekuatan. karena Hadits ini jelas menunjukkan bahwa kursi dan Arsy Alloh adalah mahluk.

Keistimewaan Arsy Alloh Ta’ala

1. Arsy Alloh lebih dulu diciptakan dari pada langit dan bumi.

Allah ta’ala telah berfirman :

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ يَطْلُبُهُ حَثِيثًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ وَالنُّجُومَ مُسَخَّرَاتٍ بِأَمْرِهِ

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya” [QS. Al-A’raaf : 54].

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُ عَلَى الْمَاءِ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلا

“Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya” [QS. Huud : 7].

2. Arsy adalah tempat bersemayamnya Alloh azza wa jalla

ada tujuh ayat yang menerangkan tentang bersemayamnya alloh di atas Arsy

Sifat istiwa’ adalah salah satu sifat Allah yang telah Allah Ta’ala tetapkan untuk diriNya dalam tujuh ayat Al-Quran, yaitu Surat Al-A’raf: 54, Yunus: 3, Ar-Ra’d: 2, Al-Furqan: 59, As-Sajdah: 4 dan Al-Hadid: 4, semuanya dengan lafazh:

ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Artinya:

“Kemudian Dia berada di atas ‘Arsy (singgasana).”

Dan dalam Surat Thaha 5 dengan lafazh:

الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

Artinya:

“Yang Maha Penyayang di atas ‘Arsy (singgasana) berada.”

3. Arsy adalah mahluk yang terletak paling tinggi bahkan menjadi atap seluruh mahluk.

4. Arsy Alloh tidak termasuk mahluk yang akan Alloh genggam dan lipat.

Dan juga hadits Ibnu ‘Umar radliyallaahu ‘anhumaa yang padanya terdapat perkataan : « إن الله يقبض يوم القيامة الأرض وتكون السماوات بيمينه ثم يقول : أنا الملك » “Sesungguhnya Allah akan menggenggam bumi pada hari kiamat dan langit-langit berada di tangan kanan-Nya, lalu berfirman : ‘Aku adalah Raja”.[2]



http://abuabdilbarr.wordpress.com/2010/08/25/apa-mahluk-terbesar-jawabnya-arsy-alloh/#more-474


Ibnu Mas'ud berkata: "Nyanyian menimbulkan kemunafikan di dalam hati seperti air menumbuhkan sayuran. Sedangkan dzikir menumbuhkan iman dalam hati seperti air menumbuhkan tanaman."


No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails