a

Thursday, 22 July 2010

Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemulian

Zikir Untukku Dan Untukmu

Rasulullah SAW bersabda: "Biasakanlah melafazkan "Ya dzal jalali wal ikram." (Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemulian)


===========



QS. Al Isra, 23- 24


Usaha pemurnian tauhid tidak akan tuntas hanya dengan menjelaskan makna tauhid, akan tetapi harus dibarengi dengan penjelasan tentang hal-hal yang dapat merusak dan menodai tauhid. Untuk itu, pada bab-bab berikutnya, penulis berusaha menjelaskan berbagai macam bentuk tindakan dan perbuatan yang dapat membatalkan dan mengurangi kesempumaan tauhid dan menodai kemumiannya, iaitu apa yang disebut syirik baik syirik akbar maupun syirik ashghar, dan hal-hal yang tidak terma-suk syirik tetapi dilarang Islam karena menjurus dan bisa mengakibatkan syirik, disertai pula dengan keterangan tentang latar belakang historis timbulnya syirik.

Terakhir, penulis menyebutkan dalil-dalil al-Qur'an dan as-Sunnah yang menerangkan keagungan dan kekuasaan Allah It, untuk menunjukkan bahawa Allah adalah Tuhan yang paling berhak dengan segala bentuk ibadah yang dilakukan manusia dan Dialah Tuhan yang memiliki segala sifat kemuliaan dan kesempurnaan.

Satu hal yang unik dalam metode pembahasan ini, bahawa penulis tidak menerangkan atau membahas tauhid dengan cara yang lazim kita kenal dalam buku-buku masa kini. Pada setiap bab, penulis hanya menyebutkan ayat-ayat al-Qur'an dan hadits-hadits serta pendapat ulama salaf; kemudian beliau menjabarkan bab-bab itu dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan penting yang terkandung dan tersirat dari dalil-dalil tersebut.

Akan tetapi, justru dengan demikian itulah, buku ini menjadi lebih penting, sebab pembahasannya mengacu kepada Kitab dan As-Sunnah yang menjadi sumber hukum bagi umat Islam.




BAB 1: TAUHID [HAKIKAT DAN KEDUDUKANNYA]



Firman Allah :


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
(الذريات:56)




Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah (1) kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat, 56).

Nota: (1) Ibadah ialah penghambaan diri kepada Allah taala dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, sebagaimana yang telah disampaikan oleh Rasulullah saw. Dan inilah hakikat agama Islam, kerana Islam maknanya ialah penyerahan diri kepada Allah semata, yang disertai dengan kepatuhan mutlak kepada Nya, dengan penuh rasa rendah diri dan cinta.



Ibadah bererti juga segala perkataan dan perbuatan, baik lahir mahupun batin, yang dicintai dan diredai oleh Allah. Dan suatu amal akan diterima oleh Allah sebagai ibadah apabila diniatkan dengan ikhlas kerana Allah semata ; dan mengikuti tuntunan Rasulullah saw.


وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت
(النحل: من الآية36)

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan) Beribadahlah kepada Allah (saja) dan jauhilah thoghut (2) . (QS. An Nahl, 36).

Nota: (2) Thoghut ialah : setiap yang diagungkan - selain Allah dengan disembah, ditaati, atau dipatuhi; baik yang diagungkan itu berupa batu, manusia ataupun setan.

Menjauhi thoghut bererti mengingkarinya, tidak menyembah dan memujanya, dalam bentuk dan cara apa pun.

Dan tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kecuali hanya kepada-Nya, dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaan mu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan, dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil (QS. Al Isra, 23- 24).


===

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails