a

Monday, 30 March 2009

hafidz quran

yet another here



Abdullah bin Rawahah seorang penyair yang pernah saya ceritakan pada postingan saya yang lalu , suatu akan beangkat ke Mu’tat setelah bepamitan dengan pemimpin perang lainnya ia menangis.

“Kenapa Anda menangis ?” tanya seorang temannya.

“Yang jelas bukan karena persoalan dunia” jawabnya. “ Tetapi, aku pernah mendengar Rasulullah saw membacakan ayat ini :

“Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” ( Maryam:71 )

Bayangkan bagaimana seorang sahabat Nabi yang mengabiskan hampir seluruh umur dan fikirannya untuk menegakkan agama Allah , masih begitu merisaukan tentang keadaan dirinya diakhirat kelak, sedangkan kita yang tidak pernah sama sekali berkorban untuk agama-Nya sebagaimana para sahabat Nabi , masih tenang-tenang, seakan-akan sudah mendapatkan tiket emas untuk menuju surga, Padahal siapa yang berani menjamin akan hal itu.

Kalau kita cermati ayat di atas, maka kita akan dapati bahwa tidak ada seorangpun diantara kita yang tidak mampir ke neraka, kecuali orang orang-orang yang dirahmati Allah Swt atau orang-orang yang mendapat syafaat Rasulullah. Tapi sekali lagi siapa yang bisa menjamin kita mendapatkan hal itu ???

Diantara beberapa kemulian ummat Rasulullah saw adalah Allah swt membolehkan orang-orang tertentu dari ummat Rasulullah saw memberikan syafaat bagi anggota keluarganya yang dimasukan ke dalam neraka untuk memasuki syurga , diantara orang-orang yang di perbolehkan memberi syafaat tersebut yaitu para hafizh Al-qur’an, dimana mereka dapat mengeluarkan 10 anggota keluarganya didalam neraka.

Para hafiz al-qur’an memiliki kemulian tersendiri dimata Allah Swt, selain dapat memberikan syafaat bagi ahli keluarganya disebutkan juga didalam kitab Jami’ul-Fawaid, Imam Thabrani rah.a telah meriwayatkan, bahwa Anas ra mengatakan Rasululah saw bersabda, “Barangsiapa mengajarkan anaknya membaca Al-Qur’an, maka dosa-dosanya yang akan datang dan yang telah lalu akan diampuni. Dan barangsiapa mengajarkan anaknya menjadi hafizh Al-Qur’an, maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan wajah yang bercahaya seperti cahaya bulan purnama, dan dia akan berkata kepada anaknya, ‘Mulailah membaca Al-Qur’an,’ Ketika anaknya mulai membaca satu ayat Al-Qur’an, maka bapaknya dinaikkan satu derajat oleh Allah Swt, sehingga terus bertambah tinggi hingga tamat.”

Berapa beruntungnya apabila kita memiliki ahli keluarga yang menjadi hafizh Al-Qur’an. Karena berkah membaca Al-Qur’an dan mengamalkan isinya, maka orang tua dari seorang yang membacanya akan dipakaikan mahkota pada hari Kiamat nanti, yang sinarnya sangat terang, sehingga mengalahkan sinar matahari.

Bahkan dalam kitab Syarh Al-Ihya Ma’rifah, Abu Nu’aim menuliskan bahwa basith ra meriwayatkan dari Rasulullah saw, beliau bersabda, “Rumah-rumah yang didalamnya dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an, tempat-tempat itu akan menyinari ahli-ahli langit, sebagaimana bintang-bingtang menyinari ahli bumi.

Alangkah berbahagianya manakala ada diantara anggota keluarga kita yang menjadi Hafizh Al-Qur’an , karena sesungguhnya Al-qur’an adalah suatu nikmat yang besar sehingga apabila kita mengabaikannya maka akan menyebabkan datangnya azab yang pedih bagi diri kita.

Dari Sa’id bin Sulaim ra dia berkata, Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada penolong yang lebih utama kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat daripada Al-Qur’an. Bukan Nabi, bukan Malaikat dan bukan pula yang lainnya.”

Dari Abdullah bin Amru ra dia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafa’at bagi hamba yang mengerjakannya . Puasa akan berkata, ‘Tuhanku, aku telah mengahalanginya dari makan dan minum pada siang hari, maka terimalah syafa’atku untuknya.’ Dan Al-Qur-an berkata , ‘Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur pada malam hari, maka terimalah syafa’atku untuknya. ‘Maka kedua syafaat tersebut diterima.”

Allah Swt adalah pemilik kecantikan dan keindahan yang sebenarnya. Pada hakikatnya, di dunia ini tidak ada kecantikan dan keindahan kecuali milik-Nya. Dan yang pertama dari tanda Kecantikan-Nya adalah kalam-Nya. Perlukah kepada kecantikan lainnya apabila hal itu sudah didapati pada kekasih kita? Bagi orang-orang yang benar-benar mencintai, Al-Qur’an tidak dapat dibandingkan dengan sesuatu apapun.

Semoga Allah Swt dengan kelembutan-Nya memberikan kecintaan kepada kita terhadap Al-Qur’an dan menjadikan kita dan anak keturunan kita sebagai hafizh-hafizh Al-Qur’an… amien.

No comments:

Post a Comment

Related Posts with Thumbnails